Tips dan Cara Rasulullah dalam berbuka Dan Sahur | Tauladan -
Nabi muhammad saw adalah nabi akhir zaman tidak ada lagi nabi setelah
beliau, maka dari itu kita sebagai ummat muslim perlu meneladani beliau
nabi Muhammad salah satu diantara sifat dan contoh yang patut kita
teladani ialah cara rasulullah makan dan minum saat berbuka dan sahur ramadhan maka dari itu saya hasbihtc akan berbagi tips sehat ala Rasulullah,
Waktu berbuka, adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Waktu yang
dinanti-nantikan oleh orang yang sedang menjalankan ibadah puasa, jika
tiba waktu berbuka, terasa gembira dan bahagia sekali, bahkan
detik-detik menjelang berbuka, menjelang beduk berbunyi, rasanya sulit
untuk dilukiskan dengan kata-kata, dengan angka dan aksara. Betapa
gembira dan bahagianya ketika itu terasa memenuhi seluruh rongga, jiwa
dan raga.
Berbuka dan Sahur Puasa Nabi SAW
Berbuka dan Sahur Menurut Nabi Muhammad SAW
Justru itulah maka Rasulullah mengatakan bahwa orang yang berpuasa
itu akan mendapat dua kegembiraan sebagaimana sabda beliau: "Orang yang
berpuasa itu akan mendapat dua kegembiraan yang pertama gembira ketika
berbuka, dan yang kedua gembira ketika berjumpa dengan Tuhannya di
kemudian hari nanti."
Walaupun berbuka hanya segelas air putih,
akan tetapi terasa begitu nikmat ketika meminumnya bahkan lebih nikmat
bila dibandingkan dengan meminum segelas kopi susu atau teh manis bagi
orang yang tidak puasa, tapi kendatipun demikian, jangan pula dijadikan
waktu berbuka itu seakan tempat melepaskan dendam. Dikarenakan seharian
menahan lapar dan dahaga, menahan diri dari bersenggama, dan dari yang
membatalkan puasa, maka begitu tiba waktu berbuka semua dimakan dan
diminum. Seakan tidak boleh ada makanan dan minuman yang tersisa. Selagi
selera masih mau, selagi makanan atau minuman masih ada, semua disikat,
tanpa memperhitungkan daya tampung perut dan kekuatannya untuk
mencerna. Akhirnya jangankan untuk melaksanakan sholat, mau berdiri dan
bangun saja dari tempat duduk sudah terasa payah bahkan ada yang sempat
muntah karena kekenyangan.
Yang demikian itu bukan saja tidak mendapat pahala
dikarenakan tidak mengikuti cara Rasulullah dalam berbuka, akan tetapi
tidak jarang mengundang datangnya penyakit. Di mana perut atau usus yang
tadinya kosong kemudian diisi sebanyak-banyaknya secara mendadak tanpa
didahului dengan mukadimah. Maksudnya dengan minuman atau makanan ringan
sebagai pendahulu.
Usus yang bagaimana yang tidak akan rusak
kalau demikian caranya. Padahal salah satu rahasia puasa itu untuk
menjadi orang bertambah sehat, Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
"Shuumuu tashih-huu" (Puasalah kamu agar kamu sehat)
Tata Cara Berbuka yang baik
Dalam hal berbuka ini ada tata cara yang harus kita ikuti, Tata cara itu sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw dalam salah satu haditsnya yang berbunyi:
Apabila
berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan
kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya
air itu suci, Hadits Nabi ini menggambarkan kepada kita bagaimana cara
berbuka yang baik. Yaitu dengan makanan yang manis, yang lunak dan mudah
dicerna, Biasanya rasulullah kalau berbuka didahului dengan meminum air
zam-zam atau air putih yang kemudian diiringi dengan beberapa biji
kurma. Yang demikian itu boleh dikatakan sebagai mukadimah. Dengan kata
lain, begitu masuk waktu berbuka maka tidak semua langsung dimakan atau
disikat.
Rasulullah dalam setiap berbuka atau
katakanlah setiap waktu makan, tidak pernah terlalu kenyang. Bahkan
tidak sampai kenyang kurang lebih 2/3 dari perut itu yang diisi, dan 1/3
lagi dikosongkan hal ini dijelaskan oleh Rasulullah dalam salah satu
haditsnya, bahwa beliau tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan
sebelum kenyang.
Yang lebih penting untuk diperhatikan dalam berpuasa
ini bukan sekedar mengosongkan perut, tapi waktu mengisinya kembali
yaitu waktu berbuka perlu diperhatikan. Kalau tidak, bahaya yang akan
datang. Justru itu makan dan minum janganlah berlebihan atau
kekenyangan. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat Al'araf
ayat 31 yang artinya: "Dan makan dan minumlah kamu, akan tetapi
janganlah berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebihan."
Justru itulah masalah makanan ini perlu juga dijaga
dan diperhatikan. Maksudnya tidak semua harus dimakan atau ditelan. Akan
tetapi harus dipertimbangkan daya tampung perut dan kemampuannya untuk
mencerna. Kalau tidak, hal ini nanti akan bisa menimbulkan bencana
terhadap fisik. Bahkan bukan hanya sekedar itu. Kata orang-orang ahli
Tasawuf "Memperturutkan selera atau kemauan perut dalam masalah makan
tanpa ada batas sebagaimana yang digariskan oleh Rasulullah, yaitu berhenti sebelum kenyang,
dengan kata lain orang yang makannya banyak, maksudnya setiap makan
selalu kekenyangan, juga bisa menjadi penyakit jiwa. Yaitu penyakit
loba, tamak dan serakah."
Awali dengan do'a buka puasa
Setidaknya
ketika akan berbuka bacalah bismillah. Dan akan lebih bagus lagi, lalu
diiringi dengan do'a. umpamanya do'a sebagai berikut ini :
Allaahummalaka shumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu dzahaba zhomau wa abtal-latil 'uruuqu wa tsabatal ajru insyaaa Allaahu ta'alaa birohmatika yaa arhamar-rohimiin." (Yaa Allah! Karena-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku berbuka. Dahaga telah hilang, urat-urat telah basah (segar), Mudah-mudahan tetap pahalanya. Dengan rahmat-Mu, wahai dzat yang Maha Pengasih)
Dan akan bertambah bagus lagi, kalau sesudah berbuka, setiap selesai makan, bacalah do'a sesudah berbuka sebagai berikut:
Alhamdulillaahil-ladzii ath 'amanaa wasaqoonaa wal'alnaa minasy-syakiriin artinya Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kepada kami. Dan jadikanlah kami dari golongan orang-orang yang bersyukur
Mempercepat berbuka
Mempercepat
berbuka di sini bukan berarti berbuka sebelum waktunya, tidak. Akan
tetapi begitu tiba waktunya langsung berbuka. Jangan sekali-kali ditunda
dengan mengerjakan sholat maghrib terlebih dahulu baru berbuka. Sebab
yang demikian itu tidak akan menambah pahala. Tapi kalau kita cepat
berbuka, kita akan mendapat pahala dari amalan sunah yang kita kerjakan
itu. Sebab mempercepat berbuka itu hukumnya sunah.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:
Manusia itu selalu berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka.
(Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)
Kemudian
ada satu lagi hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Daud yang artinya:
"Adalah Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa biji kurma sebelum
Sholat."
Memberikan Perbukaan
Bulan Ramadhan
ini bulan yang penuh berkah. Bulan di mana amal ibadah kita
dilipat-gandakan pahalanya. Justru itulah sebaik-baiknya sedekah itu
pada bulan Ramadhan. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi yang diriwayatkan
oleh Turmuzi dari Anas bin Malik yang berbunyi: "Afdholush shodaqoti
shodaqotun fii romadhoona artinaya Seutama-utamanya sedekah ialah di
bulan Ramadhan
Sedekah yang lebih besar lagi pahalanya ialah
memberi orang yang berbuka. Hal ini dijelaskan oleh Nabi di dalam salah
satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Achmad dari Zaid bin Khalid yang
artinya: "Barangsiapa yang memberikan makanan berbuka kepada seseorang
yang berpuasa, niscaya dia akan memperoleh pahala sebagaimana yang
diperoleh orang yang mengerjakannya
dengan tidak kurang sedikitpun."
dari keterangan kedua hadits tersebut semakin jelas bagi kita bahwa
bersedekah di bulan Ramadhan itu mendapat nilai yang lebih tinggi bila
dibandingkan
dengan bersedekah di bulan lain. Dengan memberi sedekah kepada orang
yang berpuasa dengan jalan memberinya berbuka, akan mendapat pahala yang
sama pahalanya dengan orang yang megerjakan puasa itu. sumber: buku "Puasa bukan sekedar kewajiban"
0 comments:
Post a Comment